Apa yang dimaksud dengan caring ?
perawat yang caring |
Griffin (1983) dalam Morrison
& Burnard (2009) menggambarkan caring dalam keperawatan
sebagai sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat
melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan
menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resipien. Aktivitas
tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang
yang mempunyai kebutuhan khusus.
Fry (1988) dalam Morrison & Burnard (2009) menyatakan
beberapa petunjuk tentang caring :
- Caring harus dilihat sebagai nilai puncak (tertinggi) untuk membimbing tindakan seseorang
- Caring harus dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bernilai universal
- Caring harus dipertimbangkan secara jelas karena perilaku tertentu (empati, dukungan, simpati, perlindungan, dll)
- Caring harus berkenaan dengan orang lain - harus berfikir untuk menyejahterakan orang lain dan bukan menyejahterakan diri sendiri
Terdapat 3 aspek penting yang mendasari keharusan perawat
untuk care terhadap orang lain. Aspek ini adalah aspek KONTRAK, aspek
ETIKA, dan aspek SPIRITUAL dalam caring terhadap orang lain
yang sakit.
1. ASPEK KONTRAK
Radsma (1994)
dalam Morrison & Burnard (2009) mengatakan "perawat memiliki tugas
profesional
untuk memberikan care".
Pasien mungkin
mengharapkan care dari perawat sebagai bagian dari kontrak yang
telah
mereka buat dan menjadi perawat
berarti menawarkan care.
2. ASPEK ETIKA
Pertanyaan etika
adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana
membuat keputusan yang tepat, bagimana bertindak dalam situasi
tertentu. Jenis
pertanyaan ini akan mempengaruhi
cara perawat memberikan asuhan. Meskipun
seseorang bebas membuat keputusan, mereka juga harus mempertimbangkan tanggung
jawab yang
terkait dengan perilaku tersebut. Kita melakukan care karena
kita terus
menyatakan care sebagai
"tindakan yang benar".
3. ASPEK SPIRITUAL
Di semua agama
besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah
ide utama.
Oleh karena itu, perawat yang
"religius" adalah orang yang care, bukan karena dia
seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu agama atau
kepercayaan.
Sebagian besar agama mempunyai
"kode perilaku" (biasanya tertulis di Kitab Suci) yang
merekomendasikan untuk care kepada orang lain. Dalam hal ini,
pandangan agama
tentang caring sangat
terkait erat dengan pandangan moral tentang caring.
Sumber :
Morrison, P., & Burnard, P.
(2009). Caring & Communicating; Hubungan Interpersonal dalam
Keperawatan. (Widyawati & Eny Meiliya, Alih Bahasa). Jakarta :
EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar