c
Hello teman terimaksih telah berkunjung di blog BERBAGI ILMU sebelunya aku mohon maaf apabila yang anda cari tidak sesuai dengan yang anda harapkan disini kita semua belajar dan saya sebagai admin berusaha untuk berbagi ilmu dengan anda semoga bermamfaat salam hangat IVAN JUNTAK.
Share |

Sabtu, 14 Mei 2011

Mengapa Perawat harus Care ?

Apa yang dimaksud dengan caring ?

perawat yang caring

Griffin (1983) dalam Morrison & Burnard (2009) menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resipien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.

Fry (1988) dalam Morrison & Burnard (2009) menyatakan beberapa petunjuk tentang caring :
  • Caring harus dilihat sebagai nilai puncak (tertinggi) untuk membimbing tindakan seseorang
  • Caring harus dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bernilai universal
  • Caring harus dipertimbangkan secara jelas karena perilaku tertentu (empati, dukungan, simpati, perlindungan, dll)
  • Caring harus berkenaan dengan orang lain - harus berfikir untuk menyejahterakan orang lain dan bukan menyejahterakan diri sendiri

Terdapat 3 aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang lain. Aspek ini adalah aspek KONTRAK, aspek ETIKA, dan aspek SPIRITUAL dalam caring terhadap orang lain yang sakit.

1.  ASPEK KONTRAK
     Radsma (1994) dalam Morrison & Burnard (2009) mengatakan "perawat memiliki tugas
     profesional untuk memberikan care".
     Pasien mungkin mengharapkan care dari perawat sebagai bagian dari kontrak yang telah
     mereka buat dan menjadi perawat berarti menawarkan care.

2.  ASPEK ETIKA
     Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana
     membuat keputusan yang tepat, bagimana bertindak dalam situasi tertentu. Jenis
     pertanyaan ini akan mempengaruhi cara perawat memberikan asuhan. Meskipun
     seseorang bebas membuat keputusan, mereka juga harus mempertimbangkan tanggung
     jawab yang terkait dengan perilaku tersebut. Kita melakukan care  karena kita terus
     menyatakan care sebagai "tindakan yang benar".

3.  ASPEK SPIRITUAL
     Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah ide utama.
     Oleh karena itu, perawat yang "religius" adalah orang yang care, bukan karena dia
     seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan.
     Sebagian besar agama mempunyai "kode perilaku" (biasanya tertulis di Kitab Suci) yang
     merekomendasikan untuk care kepada orang lain. Dalam hal ini, pandangan agama
     tentang caring sangat terkait erat dengan pandangan moral tentang caring.


Sumber :
Morrison, P., & Burnard, P. (2009). Caring & Communicating; Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan. (Widyawati & Eny Meiliya, Alih Bahasa). Jakarta : EGC
 
 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...