Mengapa menstruasi terlambat dibandingkan siklus normal? Kondisi ini tidak sekali dua kali dialami seorang perempuan. Pada dasarnya jika
penundaan siklus menstruasi dialami seorang perempuan, tetapi tes kehamilannya positif, maka perlu segera dilakukan pemeriksaan fisik ke dokter obgyn.
So, kenali gejala, temukan penyebab, dan bertindaklah segera menghubungi dokter Anda. |
Tidak mengalami Menstruasi
Kondisi sehat: Stres, mengalami pertambahan atau pengurangan bobot tubuh secara drastis, menjelang atau baru pulih dari sakit, atau menggunakan jenis obat-obatan tertentu yang mengganggu kadar keseimbangan hormon.
Aktif secara seksual: Hamil.
Menggunakan pil kontrasepsi: Kandungan estrogen pil terlalu rendah dibandingkan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pernah menggunakan pil kontrasepsi: Tubuh belum beradaptasi dengan kondisi tanpa tambahan hormon. Segera menghubungi dokter jika telah lebih dari 3 bulan.
Menggunakan kontrasepsi hormonal selain pil: Dampak umum dari kontrasepsi yang hanya mengandung progestin. Selain mencegah terjadinya ovulasi, progestin juga berdampak mencegah terjadinya menstruasi.
Menstruasi singkat dan volume darah sedikit
Kondisi sehat: Indung telur tidak melepaskan sel telur matang
Aktif secara seksual: Awal masa kehamilan, janin menempel pada rahim, kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) jika disertai rasa nyeri yang sangat berat pada satu sisi perut.
Menggunakan pil kontrasepsi: Dampak umum penggunaan pil kontrasepsi yang menyebabkan lapisan dinding rahim tidak terbentuk terlalu tebal.
Menggunakan kontrasepsi hormonal selain pil: Dampak umum kontrasepsi, karena jika siklus menstruasi terjadi secara normal, ovulasi tidak dapat dicegah
|
Menstruasi yang lama dan volume darah banyak
Kondisi sehat: Fibroids (pertumbuhan lapisan dinding rahim lunak).
Aktif secara seksual: Keguguran terlebih lagi jika menstruasi terjadi sangat terlambat dibandingkan siklus disertai kram perut hebat dan potongan-potongan darah beku.
Pengguna AKDR: Gejala yang umum, akibat kontrasepsi menyebabkan iritasi dinding rahim.
Menggunakan kontrasepsi hormonal selain pil: Gejala umum penggunaan tambahan hormon ke dalam tubuh.
Ibu baru: Rahim yang membesar akibat penebalan dinding rahim; pelebaran mulut rahim setelah proses persalinan normal. Kondisi ini biasanya tidak disertai nyeri perut seperti menstruasi pada umumnya.
Bercak darah di antara periode menstruasi
Kondisi sehat: Stres, infeksi, kista, polip pada serviks, vagina atau rahim
Pengguna kontrasepsi pil baru: Gejala yang umum saat penambahan hormon ke dalam tubuh; tetapi dapat menjadi indikasi yang perlu diwaspadai bahwa pil tersebut tidak cocok digunakan pada seseorang.
Menggunakan pil kontrasepsi: Terlambat atau telat mengonsumsi pil
Menggunakan kontrasepsi hormonal selain pil: Gejala yang normal pada awal penggunaan kontrasepsi
Penggunaan AKDR: Infeksi lokal atau peradangan yang disebabkan oleh alat kontrasepsi.
Hamil: Kondisi normal akibat fluktuasi hormon pada trimester pertama kehamilan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar