c
Hello teman terimaksih telah berkunjung di blog BERBAGI ILMU sebelunya aku mohon maaf apabila yang anda cari tidak sesuai dengan yang anda harapkan disini kita semua belajar dan saya sebagai admin berusaha untuk berbagi ilmu dengan anda semoga bermamfaat salam hangat IVAN JUNTAK.
Share |

Rabu, 11 Mei 2011

FLU BURUNG ( BIRD FLU VIRUS INFLUENZA )

virus flu burung merupakan famili orthomyxoviridae

di bagi dalam berbagai tipe: Tipe A,B,C

Virus A dan B penyebab wabah pada  manusia
Virus C menyebar secara periodik, ringan, tidak menyebabkan wabah
Virus A ditemukan th 1933, virus B;  1940
permukaan virus A ada 2 glikoprotein  yaitu: hemaglutinin(H/) & neuraminidase (N)

VIRUS INFLUENZA

Perbedaan H dan merupakan dasar  subtipe H 1 sampai H15 dan N1 sampai N9
  Virus tsb dapat diidentifikasi pada manusia, babi, kuda dan unggas ( avian)
Influenza pada manusia virus  H1N1,H2N2 dan H3N2, virus avian H5N1 H5 ditemukan pada ayam 1959  Pada unggas ditemukan 1878 di Itali . Indonesia pd 25 Januari 2005,
Menteri  Pertanian “Indonesia ada wabah Flue Burung” di Tangerang pertama kali. FLU BURUNG PADA MANUSIA
Definisi umum : penyakit menular  yang disebabkan virus influenza yang ditularkan oleh unggas
Influenza A (H5N1) adalah  penyebab wabah flu burung pada hewan di Hong Kong, Cina, Vetnam, Thailand, Indonesia, Korea, Jepang, Laos, Kamboja kecuali Pakistan (H7N7)


CARA PENULARAN

Bahan infeksius :
- tinja - sekret saluran napas Penularan melalui udara , kontak langsung
Penularan dari unggas ke unggas, hewan  lain dan manusia Unggas yg terinfeksi menular pada 2  minggu pertama dari ludah, sekret hidung dan tinja Dapat menular dari tinja yg terdapat pada  alat2 dan pakaian Sesudah 4 miggu tak dapat dideteksi Penularan dari manusia ke manusia belum  terbukti

KELOMPOK RISIKO TINGGI

Pekerja pertenakan /  pemprosesan unggas ( termasuk dokter hewan dll )  Pekerja lab yg memproses sampel pasien/ hewan terjangkit
Pengunjung peternakan/ pemprosesan unggas dalam 1 minggu terakhir  Kontak dgn penderita flu burung

MASA INKUBASI

Masa inkubasi 1-3 hari Masa infeksius pada manusia :
1  hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah gejala timbul gejala pada anak dapat sampai 21 hari

GEJALA FLU BURUNG PADA MANUSIA

Gejala sama dgn gejala flu pada  umumnya Infeksi saluran napas akut  Gejala ; demam, suhu diatas 380C  sakit tenggorokan , batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala, lemas Dalam waktu singkat dapat  menjadi berat dgn terjadinya pneumonia

DEFINISI KASUS FLU BURUNG KASUS SUSPEK KASUS SUSPEK
 
Seseorang dgn ISPA suhu > 380C, batuk dan atau sakit tenggorokan dgn salah satu keadaan ;
A. kontak dgn kasus konfirmasi flu burung dlm masa penularan atau
B. Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yg terjangkit flu burung atau
C. Bekerja pada suatu lab yg memproses sample baik manusia atau hewan yg dicurigai

DEFINISI KASUS FLU BURUNG KASUS PROBABLE

Kasus suspek disertai dgn salah satu :
A. Bukti lab terbatas ( inflienza A, H5N1, misal IFA + menggunakan antibodi H5 monoclomal antibodi ) atau B. Tidak ada penyebab lain DEFINISI KASUS FLU BURUNG Kasus konfirmasi  Kasus suspek disertai A. Kultur virus influenza H5N1 (+) atau B. PCR influenza H5 (+) atau
C. Peningkatan titer antibodi H5 sebesar 4 kali

DEFINISI KASUS

Seseorang yg menderita demam > 380C,  batuk, sakit tenggorokan, beringus namun dlm waktu singkat dapat menjadi berat  pneumonia & dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani, disertai salah satu keadaan : A. Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yg terjangkit flu burung atau
B. Bekerja pada suatu lab yg memproses sample baik manusia atau hewan yg dicurigai

DIAGNOSIS
Anamnesis ; faktor risiko, gejala  Gejala klinik , pemeriksaan fisik,  pemeriksaan penunjang Pasien akan cepat memburuk Laboratorium
- Isolasi virus dari bahan darah, apusan tenggorok/hidung, alat tubuh
- serologi ; deteksi antibodi
- PCR Pengambilan sampel pada waktu infeksi  dan masa konvalesen

PENATALAKSANAAN
Pasien dirawat diruang isolasi
- kewaspadaan penularan melalui udara
- selama penularan yaitu 7 hari pertama setelah timbul gejala Diruang rawat biasa
- setelah hasil usap tenggorok (-) berulang kali dgn PCR atau biakan
- Setelah tak demam 7 hari
- Pertimbangan lain dari dokter
TERAPI
Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali 75 mg sehari selama 1 minggu – Amantadine Hidrochlorida (nama dagang : Symmetrel atau Symadine) atau Rimantidine (nama dagang : Flumadine)

TERAPI
: Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 hari dg. Dosis 5mg/kg/BB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih 45kg diberikan 100mg, 2 kali sehari Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjal – Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase inhibitor sudah ditemukan dan sudah didaftarkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Swedia)

VAKSIN INFLUENZA

Vaksin efektif melindungi gejala influenza  pada banyak species
Diberikan kepada mereka yg berisiko tinggi
Tidak ada cross protective diantara 15 subtipe Influenza A (H1N1), A(H3N2) & influenza B sudah termasuk dalam vaksin yang diberikan tiap tahun Kontra indikasi ; hipersensitif terhadap vaksin, sindrom Gullian Barre, demam & kehamilan trimester I

PENCEGAHAN BAGI YG BERISIKO ( WHO)

1. Petugas yg berhubungan langsung dgn sumber pakai APP ( Masker N95 minimal masker bedah, kaca mata , gaun pelindung/ apron, sarung tangan tebal, sepatu bot karet
2. Semua orang yg kontak langsung harus sering cuci tangan dgn disinfektan, alkohol 70%
3. Lingkungan peternakan harus bersih
4. Semua orang yang terpapar harus periksa ke fasilitas kesehatan ; - diobati atas rekomendasi dokter antiviral
PENCEGAHAN BAGI YG BERISIKO ( WHO)
- divaksinasi flu manusia bagi yg terpapar agar tidak terjadi2 infeksi gabungan virus flu manusia dan virus flu burung  dapat menyebar dari manusia ke manusia
- Pengamatan kesehatan pasif bagi yg berisiko tinggi/ terpapar dan keluarga jika ada gejala gangguan pernapasan, fludan infeksi mata harus ke fasilitas kesehatan
- Golongan rentan ( anak-anak, lanjut usia, penderita jantung, paru kronik ) agar menghindari tempat terjangkit
5. Survelen serologi pada pekerja yang terpapar

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...